Ikan Lele – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Faedah & Budidaya
Sebagian besar penduduk Indonesia niscaya telah tidak abnormal lagi dengan ikan lele. Ikan yang menjadi salah satu menu utama penyetan ini juga sering menjadi lauk harian keluarga sebab mudah ditemukan dan harganya sungguh terjangkau.
Ikan lele ialah salah satu jenis ikan air tawar dengan nilai irit. Oleh sebab itu, lele banyak dibudidayakan dan menghasilkan laba.
Ikan dengan nama latin Clarias ini adalah ikan nokturnal atau aktif mencari makan dikala malam hari. Selain itu, lele juga memiliki beberapa kelebihan lain, mulai dari kemampuan tumbuh dengan sangat cepat, kemampuan beradaptasi kepada lingkungan buruk, bergizi tinggi, dan rasa dagingnya sangat lezat sesudah diolah.
Keunikan lain yang dimiliki lele adalah insang perhiasan yang digunakan untuk mengambil oksigen saat bernapas di luar air. Inilah yang menjadi alasan mengapa ikan lele bisa bertahan hidup di lingkungan perairan dengan kadar oksigen rendah.
Menariknya lagi, ikan lele juga tahan terhadap berbagai macam zat terkontaminasi air. Makara jangan heran, kalau kita mampu menemukan lele hidup di comberan yang airnya jauh dari kata bersih atau bahkan septic tank.
Taksonomi
Ikan yang dilengkapi dengan patil ini diklasifikasikan secara ilmiah sebagai berikut:
Kingdom | Animalia |
Sub kingdom | Metazoa |
Filum | Chordata |
Sub filum | Vertebrata |
Kelas | Pisces |
Sub kelas | Teleostei |
Ordo | Ostariophysi |
Sub ordo | Siluroidea |
Famili | Clariidae |
Genus | Clarias |
Spesies | Clarias garie pinus |
Morfologi
Lele memiliki beberapa ciri fisik yang spesifik. Salah satunya yaitu bentuk kepala yang berupa memanjang nyaris mencapai seperempat dari panjang tubuhnya. Selain itu, kepala lele juga berbentuk pipih ke bawah atau depressed.
Bagian atas dan bawah kepala ikan lele juga tertutup oleh tulang pelat yang membentuk ruangan atau rongga sempurna di atas insang. Sementara mulutnya dilengkapi dengan gigi faktual dan permukaan berangasan di verbal bab depan.
Ikan lele memiliki empat pasang sungut di akrab mulutnya, sepasang sungut di bab hidung, sepasang sungut pada mandibula luar dan sepasang sungut pada mandibula dalam. Tak ketinggalan pula sepasang sungut pada bab maxilla atau tulang rahang atas.
Perlu dikenali pula, pada lele terdapat olfaktori di akrab sungut yang berguna selaku alat peraba dan penciuman, sedangkan penglihatan yang dimiliki lele condong kurang baik. Mata ikan lele ukurannya kecil bertipe orbital bebas.
Tubuh lele cenderung bundar memanjang dan tidak mempunyai sisik seperti kebanyakan jenis ikan lain. Bagian tengah tubuhnya membulat dengan bagian belakang berbentuk pipih ke samping atau compressed.
Terdapat sepasang sirip ekor yang berbentuk membulat pada tubuhnya. Akan tetapi sirip tersebut tidak bergabung dengan sirip punggung ataupun sirip dubur. Sirip perutnya pun membulat dengan panjang meraih sirip dubur.
Tepat di bagian sirip dada terdapat sepasang duri tajam yang disebut dengan patil ikan lele. Umumnya, ikan ini berwarna hitam dan cokelat. Namun, ada pula jenis tertentu yang berwarna cerah seperti merah muda atau bahkan albino.
Habitat
Secara umum, lele tidak dapat hidup di air payau dan air asin, sehingga tidak mampu dijumpai pada perairan tersebut. Akan namun ada satu jenis ikan yang disebut lele maritim yang berasal dari marga dan suku berlainan (Ariidae) yang bisa hidup di perairan bersalinitas tinggi.
Habitat lele d alam liar ialah sungai dengan arus pelan, rawam telaga, waduk, dan persawahan. Selain itu, ikan ini juga punya daya adaptasi tinggi sehingga mampu hidup kanal got dan pembuangan.
Manfaat Ikan Lele
Para hebat gizi menyatakan bahwa mengonsumsi ikan lele ternyata sangat bagus untuk mempertahankan stamina dan kesehatan tubuh. Sebab, terdapat kandungan gizi dan nutrisi cukup tinggi serta bermacam-macam yang mampu diperoleh dari lele.
Berikut adalah manfaat ikan lele, antara lain:
1. Rendah Lemak dan Kalori
Bagi yang sedang menjalani diet, ikan lele yaitu salah satu jenis bahan pangan yang paling sempurna untuk disantap. Ikan ini dikenal selaku ikan yang rendah kalori.
Namun kita tidak mampu asal-asalan dikala ingin mengonsumsinya, alasannya bila mengonsumsi lele secara berlebihan justru akan memajukan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
2. Sumber Protein Lengkap
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ikan lele mengandung nutrisi yang baik bagi badan, salah satunya ialah protein yang memiliki kegunaan untuk menjaga stamina dan kesehatan.
Protein mampu menolong menyanggupi kebutuhan harian badan akan asam amino. Tak cuma itu, kandungan protein berkualitas tinggi dari lele juga membuat lebih mudah badan dalam membangun massa otot tanpa lemak.
3. Sumber Vitamin B12
Selain diketahui selaku sumber protein, lele juga kaya akan vitamin B12. Dalam satu ekor lele, terdapat sekitar 40% kadar vitamin B12 yang dibutuhkan oleh badan di setiap harinya. Oleh alasannya itu, ikan lele sangat bagus disantap dan bisa menambah cadangan energi tubuh.
4. Mengandung Asam Lemak Sehat
Ikan lele mengandung asam lemak sehat yang baik untuk jantung. Dengan kata lain, jika kita mengonsumsi lele secara baik dan benar, maka akan meningkatkan asupan asam lemak omega-3 dan omega-6 dalam tubuh. Selain menjaga kesehatan jantung, lele juga terbukti bisa memajukan fungsi kognitif otak.
Budidaya Ikan Lele
Mengingat banyaknya faedah yang mampu ditemukan dari lele, tak ada salahnya untuk menjajal membudidayakannya. Lele juga termasuk ikan dengan laba irit tinggi, mudah dipelihara, serta membutuhkan periode panen singkat.
Berikut ini ialah teknik ternak ikan lele yang mampu menjadi bimbingan, yakni:
1. Persiapan Kolam
Langkah pertama yang mesti diperhatikan sebelum melakukan pemeliharaan lele yakni menentukan kolam sudah dipersiapkan secara baik. Budidaya ikan lele mampu memakai kolam berbahan tanah, semen, ataupun terpal. Kita juga mesti mengamati ukuran kolam semoga ikan tidak kekurangan oksigen yang mampu mengakibatkan kematian.
Setelah itu, bak yang sudah disiapkan harus diisi air bersih dan tunggu selama kurang lebih 3 hingga 7 hari sebelum kolam tersebut diisi dengan bibit lele. Hal ini bertujuan supaya kolam ditumbuhi lumut terlebih dahulu sehingga air tidak mudah keruh.
2. Bibit Lele Berkualitas
Tahap berikutnya adalah menentukan bibit ikan lele berkualitas unggulan. Kita mesti sungguh-sungguh memperhatikan kualitas bibit lele semoga hasil panen yang diperoleh nantinya memuaskan dan sesuai harapan.
Salah satu ciri hibrida ikan lele dilihat dari gerakannya yang aktif sekaligus kasar saat diberi pakan. Selain itu, hibrida biasanya memiliki warna badan cenderung jelas dan tampaksehat.
Salah satu jenis lele dengan mutu elok yakni lele dumbo. Sebab tidak cuma menciptakan daging melimpah dan enak, lele dumbo juga tahan kepada serangan penyakit. Selain itu, perkembangbiakan lele dumbo jumlahnya lebih banyak.
3. Menebar Bibit Lele
Saat bibit dan bak telah siap, maka langkah selanjutnya ialah menebar bibit-bibit tersebut ke dalam kolam. Kita bisa menebar bibit dengan memakai ember, kemudian meletakkan ember tersebut ke dalam bak dan biarkan bibit lele keluar dengan sendirinya.
Namun, kita harus memutuskan bahwa bibit yang dimasukkan ke dalam kolam tidak dijalankan secara berbarengan. Sebab, hal ini bisa membuat bibit lele stres dan mati. Pastikan juga penebaran bibit dilaksanakan pada pagi atau malam hari karena di waktu tersebut lazimnya ikan lele lebih tenang.
4. Memisahkan Ukuran Lele
Teknik selanjutnya adalah memisahkan lele menurut ukurannya, mulai dari yang paling kecil hingga terbesar. Teknik ini dianggap sebagai cara terbaik untuk menghindari peperangan antara ikan lele yang berskala besar dengan kecil. Biasanya, pemisahan semacam ini dijalankan dikala lele sudah berumur 20 hari.
5. Menjaga Kedalaman dan Kualitas Kolam
Meski lele dikenal sebagai ikan yang mampu hidup di air berlumpur dan mengandung banyak lumut, namun ternyata kondisi koloam juga harus tetap diamati. Jika air bak tidak jernih, setidaknya kita wajib memperhatikan sumber airnya. Sebab, mampu saja air tersebut terkotori limbah yang justru berisiko menyebabkan ikan lele mati.
Kita juga mesti mengendalikan kedalaman bak, ialah sekitar 20 cm pada bulan pertama. Lalu pada bulan kedua, tentukan kedalaman kolam bertambah menjadi 40 cm dan di bulan ketiga kedalamannya menjadi 80 cm.
6. Pakan Ternak Lele
Teknik selanjutnya ialah menentukan pakan terbaik untuk lele yang kita budidayakan. Kita mampu memilih pakan yang mengandung banyak nutrisi dan menyesuaikan dengan budget. Jangan lupa untuk memperlihatkan pakan secara berkala pada pagi, sore, dan malam hari.
7. Panen Lele
Proses terakhir dari ternak lele ialah pemanenan yang lazimnya dilaksanakan sehabis tiga bulan semenjak bibit disebar. Pastikan dikala panen dilakukan, tidak ada lele yang tertinggal di dalamnya. Sebab, bak harus bersih dari segala gangguan, termasuk ikan lele dewasa agar tidak mengganggu bibit lele baru selanjuntya.
Comments
Post a Comment