Bajakah – Taksonomi, Jenis, Kandungan, Faedah Obat Kanker & Budidaya
Bajakah yakni salah satu tumbuhan khas Kalimantan Tengah. Batang pohon bajakah sungguh besar, kokoh, dan besar lengan berkuasa, tetapi tanaman ini tumbuh dengan cara merambat. Tak tanggung-tanggung, tumbuhan berbatang menyulur ini bisa merambat hingga ke puncak pohon yang dirambatinya.
Taksonomi Bajakah
Secara ilmiah, pohon bajakah tergolong keluarga Fabaceae dengan klasifikasi selaku berikut:
Kingdom | Plantae |
Angiosperms | |
Eudicots | |
Rosids | |
Order | Fabales |
Family | Fabaceae |
Subfamily | Faboideae |
Tribe | Phaseoleae |
Genus | Spatholobus Hassk. |
Bajakah Obat Tumor dan Kanker
Bajakah mulai populer alasannya adalah dianggap mampu menyebuhkan kanker. Namun jauh sebelum itu, ternyata Suku Dayak sudah lama memanfaatkannya. Perkembangan sementara waktu kemudian belum ada observasi ilmiah yang menerangkan khasiat bajakah selaku penangkal atau mengobati kanker.
Namun pada tahun 2018 kemudian, dua orang siswa SMA 2 Palangkaraya melaksanakan beberapa uji coba dan observasi terhadapan pohon bajakah sebagai tugas ekstrakurikuler sekolah. Hasil yang didapat oleh kedua siswa tersebut lalu dilanjutkan ke laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin pada tahun 2019.
Dari observasi tersebut diperoleh hasil uji resmi yang menyatakan bahwa tanaman ini kaya kandungan zat penyembuh kanker.
Selanjutnya pada tanggal 12 Mei 2019, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung menyelenggarakan lomba karya ilmiah tentang flora Bajakah. Hasilnya, kedua siswa bernama Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani berhasil meraih medali emas menjadi juara nasional.
Penelitian itu kemudian dibawa melaju ke tingkat internasional World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan pada 28 Juli 2019. Lagi-lagi, keduanya kembali sukses menyabet medali emas.
Konon, bajakah hanya bisa ditemukan di daerah Kalimantan Tengah. Tepatnya di lahan gambut di pedalaman hutan Kalimantan. Diketahui, bajakah hanya hidup di vegetasi rimbun yang tak banyak menerima sinar matahari. Oleh sebab itu, pohon bajakah cukup susah didapatkan dan dibudidayakan, sehingga populasinya sangat terbatas.
Kandungan Bajakah
Peneliti yang berasal dari Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin menyatakan bahwa bajakah mengandung senyawa fitokimia yang berperan selaku anti-kanker.
Perlu dikenali, senyawa fitokimia atau fitonutrien yaitu suatu komponen yang bertanggungjawab dalam memberi rasa, warna, dan aroma suatu jenis kuliner. Selain itu, fitonutrien juga membantu mengurangi risiko penyakit dan menolong tubuh biar melakukan pekerjaan lebih optimal.
Cara fitonutrien menolong badan agar bekerja maksimal ialah selaku berikut:
- Fitonutrien memiliki fungsi sebagai antioksidan dengan aneka macam faedah baik
- Memaksimalkan sistem kerja imun tubuh
- Membantu memenuhi keperluan vitamin A badan
- Memperbaiki struktur DNA yang rusak balasan radikal bebas
- Membantu detoksifikasi senyawa karsinogen dari badan
- Memicu kematian sel kanker supaya tidak berkembang
Berdasarkan observasi yang selama ini dikerjakan, bajakah diklaim mengandung 40 jenis fitokimia yang bisa menyembuhkan kanker. Mulai dari fenolik, steroid, flavonoid, terpenoid, saponin, tannin, dan alkonoid.
Uji Coba Bajakah
Penelitian bajakah berawal dari pengolahan dengan proses sederhana. Hasil olahan ini lalu diujikan terhadap tikus putih yang sudah disuntikkan sel tumor.
Tikus tersebut lalu diberi minuman rebusan air bajakah. Dalam 30 hari, sel tumor di dalam badan tikus berangsur mengecil dan seluruh imbas dari penyakit tersebut perlahan menghilang. Uji laboratorium juga menerangkan jika sel tumor pada tikus sungguh-sungguh menghilang dalam waktu 60 hari dan tidak muncul kembali.
Meski demikian, perjalanan bajakah menjadi obat kanker bagi insan masih sangatlah panjang. Para ahli beropini, bahwa uji coba terhadap tikus tidak mampu disamakan dengan uji coba kepada manusia.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, ada lima fase uji klinis obat kanker pada insan, antara lain:
1. Fase Nol
Pada fase ini, uji coba bajakah dilaksanakan pada sekelompok kecil partisipan sebanyak 10 sampai 20 orang dengan banyak sekali jenis tipe kanker. Tes ini akan mengujikan calon obat dalam takaran sangat minim untuk memeriksa apakah berbahaya atau tidak.
2. Fase Satu
Fase berikutnya bermaksud untuk memperoleh efek samping dan bagaimana obat tersebut bereaksi dalam badan manusia. Dalam fase ini, jumlah partisipan masih dalam kategori kecil, adalah sekitar 20 hingga 50 orang dengan aneka macam tipe kanker. Pada dua fase pertama ini, seluruh partisipan yang terlibat dalam uji klinis tersebut tidak perlu dikelompokkan secara acak.
3. Fase Dua
Fase ini melibatkan sejumlah partisipan sekitar puluhan orang atau bahkan lebih dari seratus orang. Tujuan fase dua ini untuk menemukan efek samping sekaligus efektivitas kerja obat atau terapi yang dikerjakan.
Biasanya, uji klinis tahap kedua dilakukan untuk satu atau dua tipe kanker, walaupun seringkali mampu lebih dari itu. Berbeda dengan fase sebelumnya, fase dua ini lazimnya dilaksanakan secara acak.
4. Fase Tiga
Umumnya, fase tiga memiliki sampel besar yang melibatkan ratusan hingga ribuan orang. Pengujian yang dilakukan biasanya cuma untuk satu tipe kanker, meski kadang kala lebih dari satu. Tujuannya untuk membandingkan terapi terbaru dengan terapi standar yang umum dilaksanakan. Sampel yang diambil pun dikelompokkan secara acak.
5. Fase Empat
Fase terakhir lebih sering dilakukan dengan sampel partisipan yang berukuran sedang ataupun besar. Umumnya, fase ini cuma untuk satu tipe kanker atau sesekali lebih dari satu. Tujuannya untuk mengenali faedah jangka panjang dan efek samping dari terapi baru yang diberikan. Selain itu, sampel ini tidak dilakukan secara acak.
Cara Mengolah Bajakah Menjadi Obat Kanker Secara Tradisional
Cara mengolah bajakah untuk dijadikan obat tradisional penyembuh kanker bekerjsama tidak terlalu sulit. Akar bajakah hanya perlu dikeringkan dengan pemberian sinar matahari, kemudian dicincang halus setelah benar-benar kering.
Setelah itu, tumbuk bajakah yang sudah dicincang hingga menjadi bubuk. Kemudian, rebus setiap satu gram bubuk bajakah dengan air selama 30 menit. Para penderita kanker disarankan untuk meminum air rebusan ini selaku pengganti air minum setiap hari.
Rasa rebusan air bajakah terbilang hambar dengan warna layaknya teh. Dengan meminum ramuan ini selama dua bulan, diklaim sel-sel tumor dan kanker mampu menghilang tak tersisa.
Jenis Bajakah
Selain dikenal sebagai flora yang ampuh melawan sel-sel kanker payudara, bajakah ternyata memiliki berisikan bermacam jenis spesies, antara lain:
1. Bajakah Tampala
Tanaman dengan nama latin Spatholobus Littoralis Hassk ini sering kali digunakan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan Tengah untuk menyembuhkan aneka jenis penyakit. Biasanya, akar bajakah tampala digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Sebab, jenis tumbuhan ini kaya akan kandungan senyawa flavonoid, tannin, saponin, dan fenolik. Zat-zat inilah yang kemudian mempercepat kolagen dan pembentukan epitel baru dalam jaringan kulit yang terluka.
2. Bajakah Lamei
Berdasarkan observasi, flora bajakah lamei yaitu tumbuhan hutan hujan tropis yang tumbuh merambat di tempat lembab. Masyarakat Kalimantan Tengah kerap memuat cairan yang keluar dari pohon bajakah lamei untuk lalu disantap secara berkala . Selain itu, cairan dari pohon ini dipercaya ampuh untuk mengatasi diare.
3. Bajakah Kalalawit
Bajakah kalalawit atau yang diketahui dengan nama latin Uncaria Gambir Roxb ini memiliki kandungan phenol dan anti-bakteri. Ekstrak gambir di dalamnya juga terbukti kaya akan kandungan katekin cukup tinggi.
Katekin dipercaya mampu menghemat risiko terjadinya penyakit jantung, obesitas, dan menolong pembentukan kolagen. Sementara itu, senyawa catechin yang terkandung di dalam gambir juga bisa mencegah kerusakan kulit alasannya paparan sinar matahari.
Budidaya Bajakah
Karena mempunyai segudang faedah pengobatan, mulai banyak pandangan baru untuk membudidayakan bajakah. Lalu, apaka bajakah mampu ditanam secara budidaya?
Meski memempunay kemungkinan, namun flora bajakah sulit berkembang dan dikembangbiakkan di tempat yang bukan habitat aslinya. Selain itu, bajakah yang hidup di luar habitatnya maka khasiat flora ini juga dipercaya akan menyusut.
Oleh alasannya adalah itu, mempertahankan populasi bajakah pada habitat aslinya adalah hal yang sungguh penting untuk mempertahankan potensi bajakah sebagai obat kanker. Tumbuhan ini harus dilindungi supaya tidak habis dikejar oleh penduduk yang menghendaki khasiatnya.
Perkembangan terbaru, budidaya bajakah kemungkinan mampu dimulai dengan tata cara kultur jaringan. Selain untuk memenuhi permintaan masyarakat, perbanyakan tanaman juga diperlukan agar tanaman terhindar dari kepunahan.
FAQ
Apa itu Bajakah?
Bajakah ialah flora asli Kalimantan Tengah yang telah lama dimanfaatkan oleh Suku Dayak untuk mengobati banyak sekali penyakit alasannya kandungan senyawa tanin yang ada didalamnya.
Comments
Post a Comment